Selasa, 24 April 2018

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
  1. Menurut saya dalam era globalisasi ini teori perdagangan internasional masih bisa atau dapat diterapkan karena jika mengacu pada teori perdagangan internasional, ada 5 teori yang diungkapkan para ahli yang berbeda. Saya akan mengambil contoh teori perdagangan internasional menurut Adam Smith yang menurut saya paling terkenal diantara ke lima teori perdagangan internasional. . Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan keuntungan yang didapatkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain.  Contoh sederhananya ialah, Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang lebih murah di bandingkan dengan Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki keunggulan dalam memproduksi Televisi dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua negara memiliki keunggulan mutlak terhadap dua komoditas yang berbeda. Artinya bahwa antara indonesia dan Belanda dapat melakukan perdagangan internasional melalui dua komoditas tadi. Belanda menjual TV kepada kita,sebaliknya kita menjual Kain kepada Belanda. Jika suatu negara tidak menerapkan era “globalisasi” atau suatu negara tersebut tertutup terhadap perubahan dunia luar, dan tidak mau berinteraksi dengan negara lain maka teori perdagangan internasional ini tidak bisa diterapkan di negara tersebut

2.      Alasan mengapa mata uang Amerika Serikat (USD) hingga saat ini menjadi ukuran/standar pembayaran internasional adalah bedasarkan sejarah bahwa akhir perang dunia ke-2, negara-negara Eropa dan dunia mengalami kehancuran ekonomi. Mereka jatuh miskin bahkan tidak berdaya sekalipun untuk membangun negaranya kembali. Di tengah kondisi seperti itu, Amerika Serikat yang tidak ikut jatuh miskin memutuskan untuk membantu negara-negara tersebut dalam bentuk memberikan hutang atau pinjaman. Pinjaman tersebut dalam bentuk mata uang dolar. Dan sebagai jaminannya, negara-negara yang mau hutang harus menyerahkan emas kepada Amerika Serikat. Dengan begitu otomatis Amerika hampir menguasai emas seluruh dunia. Jadilah dolar yang disokong emas dan dolar pula lah yang saat itu dipercaya sebagai mata uang. Namun perekonomian US makin meningkat, dolar pun ikut menguat. Negara-negara yang dulu meminjam uang pun sudah bisa membangun dan memulihkan negaranya. Bahkan sudah bisa mencetak mata uangnya sendiri-sendiri. Tapi, tetap saja mereka sudah begitu biasa dan percaya kepada dolar. Bahkan cadangan devisa tiap negara pun paling banyak dalam bentuk dolar. Nah saat itulah dolar sudah menjadi mata uang internasional yang dipakai seluruh dunia. Jika kita berkaca terhadap sejarah maka negara eropa yang mata uangnya Euro juga mengalami krisis dan mengalami kehancuran ekonomi jadi menurut saya mata uang Euro tidak bisa menggantikan (USD)  sebagai mata uang internasional
3.      Menurut saya prospek Rupiah menjadi mendunia atau menjadi mata uang internasional mungkin terjadi tetapi kemungkinannya sangat kecil karena ada beberapa syarat untuk menjadi mata uang internasional. Syarat tersebut adalah jumlah uang yang banyak karena akan dipakai di seluruh dunia. Kemudian pada poin berikutnya harus juga bisa menjaga kepercayaan dunia pada uang tersebut. Dengan menimbang syarat ini, tentu pemilik mata uang internasional haruslah negara yang kuat. Tidak hanya kuat ekonomi tapi juga kuat secara keaman politik negaranya. Jika negara Indonesia bisa memehuni syarat-syarat tersebut bukan mustahil bahwa mata uang Rupiah bisa menjadi mata uang internasional
4.      Jika cadangan devisa suatu negara semakin banyak maka yang akan dilakukan oleh negara tersebut menurut saya adalah devisa tersebut akan digunakan untuk membayar sejumlah hutang dan juga bunga yang dibebankan kepada suatu Negara, dan juga devisa tersebut dapat digunakan untuk Segala macam bentuk kegiatan kenegaraan resmi yang diadakan di luar negeri. Tetapi yang menurut saya paling penting jika cadangan devisa semakin banyak maka cadangan devisa tersebut harus digunakan untuk menggerakan roda perekonomian dalam negeri dan luar negeri. Karena Devisa merupakan salah satu faktor penting yang dapat menggerakkan roda ekonomi suatu negara.


Daftar pustaka:
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Sebuah Pengantar, Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2018.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar