Jumat, 13 April 2018

Pengangguran dan Perdagangan Internasional

PENGANGGURAN dan PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.      Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.


Menurut Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan sebagai berikut:
1.   mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2.   mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru;
3.   mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
4.   mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

2.      Ciri-Ciri Pengangguran
Pengangguran seringkali menjadi suatu masalah bagi negara, terutama dalam aspek perekonomian. Hal ini disebabkan karena dengan adanya angka pengangguran yang tinggi, maka produktivitas dan pendapatan masyarakat atau negara akan berkurang.
Kondisi tersebut nantinya akan memicu timbulnya masalah-masalah sosial lainnya, seperti kemiskinan, berbagai contoh ketimpangan sosial, dan lain sebagainya hingga dapat pula memicu adanya bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang benar dan pasti dari pemerintah untuk mencegah semakin tingginya angka pengangguran suatu negara. Lalu apa saja ciri-ciri pengangguran dalam kehidupan masyarakat atau kehidupan suatu negara secara umum, berikut beberapa ciri-ciri pengangguran:
1.      Tidak Memiliki Pekerjaan
Ciri yang paling jelas dari seorang pengangguran adalah mereka tidak memiliki pekerjaan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengertian dari pengangguran sendiri  merupakan istilah yang ditujukan pada mereka yang tidak memiliki pekerjaan, yang mana tidak memiliki pekerjaan dapat berarti beberapa hal, seperti:
·         Mereka sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga saat itu mereka tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka sedang mempersiapkan suatu usaha untuk diri mereka sendiri maupun usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, sehingga saat itu mereka juga tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka tidak mencari pekerjaan sama sekali karena di picu adanya rasa putus asa setelah mengalami beberapa kegagalan dalam seleksi pekerjaan.
Selain itu, pengangguran juga dapat berarti mereka telah memiliki pekerjaan, hanya saja belum mulai bekerja.
2.      Tidak Memiliki Penghasilan
Karena pengangguran identik dengan tidak memiliki pekerjaan, maka ciri pengangguran selanjutnya adalah mereka tidak memiliki penghasilan. Karena penghasilan didapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan, bukan meminta. Kondisi inilah yang sering menyebabkan munculnya tindakan kriminal karena adanya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada penghasilan yang dihasilkan yang disebabkan oleh mereka tidak memiliki pekerjaan.
3.      Melekat dengan Tindakan Kriminal
Seperti yang disebutkan di ciri-ciri sebelumnya, pengangguran juga identik atau melekat dengan adanya tindakan kriminal. Kondisi ini di picu karena tidak adanya kesempatan kerja bagi mereka, atau tidak ada kemauan untuk mencari pekerjaan, sehingga mereka memiliki jalan pintas seperti melakukan tindakan-tindakan kriminal.
Tindakan-tindakan kriminal yang sering muncul dalam masyarakat karena pengangguran adalah tindakan pencurian, perampokan, pencopetan, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut juga disebabkan karena kebutuhan sehari-sehari yang semakin naik namun tidak adanya penghasilan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4.      Tidak dapat Mencukupi Kebutuhannya
Ciri pengangguran yang selanjutnya adalah tidak dapat mencukupi kebutuhannya, hal ini di picu karena tidak adanya pekerjaan serta penghasilan yang didapatkan. Oleh sebab itu, seorang pengangguran biasanya tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan cenderung masih bergantung pada orang tua atau orang-orang disekitarnya.

3.      perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

4.      HAMBATAN yang SERING MUNCUL dalam PERDAGANGAN INTERNASIONAL:
1. Perbedaan Mata Uang Negara
Salah satu hal yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah perbedaan dari mata uang negara. Seperti yang anda ketahui, mata uang di masing-masing negara tentu berbeda satu sama lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu saja akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan nilai uang tersebut. Padahal jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda.  
Jika mata uang dari negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara pengimpor, maka tentu saja akan menambah biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan penetapan mata uang yang digunakan sebagai standar internasional agar kedua pihak negara yang melakukan perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya mempermudah proses perdagangan.
2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara
Sama hal nya dengan nilai mata uang, setiap negara juga memiliki sistem kebijakan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi perdagangan internasional sehingga dapat menghambat proses perdagangan yang berjalan. Misalnya saja penetapan kebijakan mengenai pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara yang  memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat.
3. Sumber Daya Yang Rendah
Kualitas dari sumber daya di sebuah negara tentu saja akan mempengaruhi proses perdagangan internasional. Jika kualitas dari sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka tentu saja akan menghambat proses perdagangan internasional. Mengapa? hal ini karena kualitas produk yang dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki kualitas tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat bagi negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional.  
4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan
Penerapan dari kebijakan tarif yang ditetapkan sebuah negara juga dapat menjadi penghambat dari perdagangan internasional. Tujuan dari penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa membatasi masuknya barang-barang yang diimpor langsung dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yang masuk ke dalam sebuah negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dengan adanya peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan di dalam negara tidak akan kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
Dengan adanya pajak tersebut tentu saja membuat barang-barang impor memiliki harga yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka tentunya akan mmebuat pemasukan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.
5. Kebijakan Non Tarif
Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dalam sebuah perdagangan kecuali pajak yang masuk dapat menyebabkan perubahan nilai serta membuat menafaat dari perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh dari kebijakan non tarif ini dapat berupa pembatas jumlah barang yang diimpor, larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dalam pemasaran.  
Kebijakan mengenai larangan impor ini dapat diterapkan kepada produk-produk yang tidak memenuhi ataupun melanggar dari persyaratan yang ada, misalnya saja syarat untuk tidak mencemari lingkungan. Sehingga semua barang yang masuk ke dalam negara tersebut harus dipastikan jika tidak memiliki kandungan bahan-bahan yang berbahaya entah bagi manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan sekitar. Selain itu barang-barang tersebut juga tidak diperbolehkan jika didapatkan dengan cara yang tidak sah atau ilegal.
6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar
Pada proses perdagangan internasional, biasanya negara-negara yang melakukan impor akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran dari produk yang diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dilakukan secara tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan  serta memiliki resiko yang cukup tinggi, misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih memilih cara kliring internasional ataupun  telegraphic transfer atau L/C.  
7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah
Hambatan lainnya yaitu dengan adanya organisasi organisasi ekonomi yang berada di daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik berskala internasional ataupun regional tentunya memiliki keuntungan serta kelemahannya masing-masing yang dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang masuk dan terdaftar sebagai anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan mendapat sebuah keuntungan tertentu. Namun berbeda kondisinya dari negara-negara lainnya di luar dari keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi membayar tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan lainnya.  
8. Penerapan Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa bantuan atau stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen di dalam negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat melindungi produsen yang ada di dalam negeri agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja membuat harga produk dari dalam negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena kondisi inilah, peluang masuk dari barang-barang impor melalui proses perdagangan internasional menjadi terhambat bahkan tidak dapat terjadi. Contohnya saja, ketika terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk.
9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin
Kondisi suatu negara akan sangat berpengaruh pada perdagangan internasional. Bila kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil dan tidak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, dan sejenisnya maka tentu saja akan membuat negara-negara lainnya merasa takut jika melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dengan keamanan yang lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan yang baik, maka tentu saja akan membuat transaksi perdagangan semakin meningkat.  
10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk

Kualitas sebuah barang juga tentu akan menentukan kesuksesan dari perdagangan internasional. Jika produk yang diperjual belikan memiliki kualitas yang cukup buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing dengan produk lainnya dengan kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan internasional ini berkaitan dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk sebuah negara dalam mengupayakan agar kualitas tenaga kerja di dalam negara dapat meningkat, sehingga nantinya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga produk yang ada di dalam negerti dapat bersaing di kancah internasional.
11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara
Setiap negara tentu ingin agar dapat melindungi hasil dari produksi negaranya sendiri. Tidak ada negara yang menginginkan jika produk-produknya tersaingi dengan produk lainnya yang berasal dari luar negeri. Untuk itu tentunya setiap negara memiliki kebijakan tersendiri agar dapat melindungi barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor.
Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yang tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan membuat masyarakat jadi kurang tertarik membeli barang-barang impor. Secara tidak langsung, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yang ingin melakukan perdagangan.
12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah
Hambatan lainnya pada perdagangan internasional adalah nilai tukar mata uang yang terus menerus berubah setiap saat. Ketidakstabilan dari nilai tukar mata uang ini tentu saja membuat pedagang internasional mengalami kesulitan dalam menentukan harga dari produk yang diperjual belikan. Tidak hanya pihak pengimpor saja yang mengalami kesulitan, kesulitan ini juga dirasakan oleh pihak pengekspor dikarenakan membuat proses permintaan dan penawaran barang menjadi lebih rumit.




SOURCE:
https://www.maxmanroe.com/pengertian-perdagangan-internasional.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar