PENGANGGURAN
dan PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengangguran adalah penduduk
yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu
usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena
sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Menurut Sakernas (Survey
Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan sebagai berikut:
1. mereka yang sedang mencari
pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2. mereka yang mempersiapkan usaha
yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu
usaha/pekerjaan yang baru;
3. mereka yang tidak mencari
pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, disebut dengan
penganggur putus asa; dan
4. mereka yang sudah mempunyai
pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
2. Ciri-Ciri Pengangguran
Pengangguran
seringkali menjadi suatu masalah bagi negara, terutama dalam aspek
perekonomian. Hal ini disebabkan karena dengan adanya angka pengangguran yang
tinggi, maka produktivitas dan pendapatan masyarakat atau negara akan berkurang.
Kondisi
tersebut nantinya akan memicu timbulnya masalah-masalah sosial lainnya, seperti
kemiskinan, berbagai contoh
ketimpangan sosial, dan lain sebagainya hingga dapat pula memicu
adanya bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat. Oleh sebab
itu diperlukan upaya yang benar dan pasti dari pemerintah untuk mencegah
semakin tingginya angka pengangguran suatu negara. Lalu apa saja ciri-ciri
pengangguran dalam kehidupan masyarakat atau kehidupan suatu negara secara umum,
berikut beberapa ciri-ciri pengangguran:
1. Tidak Memiliki Pekerjaan
Ciri yang paling jelas dari seorang pengangguran adalah
mereka tidak memiliki pekerjaan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa
pengertian dari pengangguran sendiri merupakan istilah yang ditujukan
pada mereka yang tidak memiliki pekerjaan, yang mana tidak memiliki pekerjaan
dapat berarti beberapa hal, seperti:
·
Mereka sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
mereka sehingga saat itu mereka tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan.
·
Mereka sedang mempersiapkan suatu usaha untuk diri mereka
sendiri maupun usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, sehingga
saat itu mereka juga tidak memiliki pekerjaan.
·
Mereka tidak mencari pekerjaan sama sekali karena di picu
adanya rasa putus asa setelah mengalami beberapa kegagalan dalam seleksi
pekerjaan.
Selain
itu, pengangguran juga dapat berarti mereka telah memiliki pekerjaan, hanya
saja belum mulai bekerja.
2. Tidak Memiliki Penghasilan
Karena
pengangguran identik dengan tidak memiliki pekerjaan, maka ciri pengangguran
selanjutnya adalah mereka tidak memiliki penghasilan. Karena penghasilan
didapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan, bukan meminta. Kondisi inilah
yang sering menyebabkan munculnya tindakan kriminal karena adanya kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada penghasilan yang
dihasilkan yang disebabkan oleh mereka tidak memiliki pekerjaan.
3. Melekat dengan Tindakan Kriminal
Seperti
yang disebutkan di ciri-ciri sebelumnya, pengangguran juga identik atau melekat
dengan adanya tindakan kriminal. Kondisi ini di picu karena tidak adanya
kesempatan kerja bagi mereka, atau tidak ada kemauan untuk mencari pekerjaan,
sehingga mereka memiliki jalan pintas seperti melakukan tindakan-tindakan
kriminal.
Tindakan-tindakan
kriminal yang sering muncul dalam masyarakat karena pengangguran adalah
tindakan pencurian, perampokan, pencopetan, dan lain sebagainya. Kondisi
tersebut juga disebabkan karena kebutuhan sehari-sehari yang semakin naik namun
tidak adanya penghasilan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Tidak dapat Mencukupi Kebutuhannya
Ciri
pengangguran yang selanjutnya adalah tidak dapat mencukupi kebutuhannya, hal
ini di picu karena tidak adanya pekerjaan serta penghasilan yang didapatkan.
Oleh sebab itu, seorang pengangguran biasanya tidak dapat mencukupi
kebutuhannya dan cenderung masih bergantung pada orang tua atau orang-orang
disekitarnya.
3. perdagangan internasional
adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana
hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara
tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam
pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara
tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal, ataupun skill.
4. HAMBATAN yang SERING MUNCUL dalam PERDAGANGAN
INTERNASIONAL:
1. Perbedaan Mata Uang Negara
Salah satu
hal yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah perbedaan
dari mata uang negara. Seperti yang anda ketahui, mata uang di masing-masing
negara tentu berbeda satu sama lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu
saja akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dengan menggunakan mata
uang yang berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan
nilai uang tersebut. Padahal jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda.
Jika mata
uang dari negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang
dari negara pengimpor, maka tentu saja akan menambah biaya pengeluaran untuk
negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan penetapan mata uang yang digunakan
sebagai standar internasional agar kedua pihak negara yang melakukan
perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya mempermudah proses
perdagangan.
2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara
Sama hal
nya dengan nilai mata uang, setiap negara juga memiliki sistem kebijakan
ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini
sangat mempengaruhi perdagangan internasional sehingga dapat menghambat proses
perdagangan yang berjalan. Misalnya saja penetapan kebijakan mengenai
pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara
yang memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi
kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan
biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja
bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat.
3. Sumber Daya Yang Rendah
Kualitas
dari sumber daya di sebuah negara tentu saja akan mempengaruhi proses
perdagangan internasional. Jika kualitas dari sumber daya dan tenaga kerja yang
dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka tentu saja akan menghambat proses
perdagangan internasional. Mengapa? hal ini karena kualitas produk yang
dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan bersaing dengan
produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki kualitas
tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat bagi
negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan
Penerapan
dari kebijakan tarif yang ditetapkan sebuah negara juga dapat menjadi
penghambat dari perdagangan internasional. Tujuan dari penerapan kebijakan
tarif ini untuk bisa membatasi masuknya barang-barang yang diimpor langsung
dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yang masuk ke
dalam sebuah negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dengan adanya
peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan di dalam negara tidak akan
kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
Dengan
adanya pajak tersebut tentu saja membuat barang-barang impor memiliki harga
yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka tentunya akan
mmebuat pemasukan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih
membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.
5. Kebijakan Non Tarif
Kebijakan
non tarif merupakan peraturan di dalam sebuah perdagangan kecuali pajak yang
masuk dapat menyebabkan perubahan nilai serta membuat menafaat dari perdagangan
internasional menjadi berkurang. Contoh dari kebijakan non tarif ini dapat
berupa pembatas jumlah barang yang diimpor, larangan impor, pengaturan teknis
pada barang impor, serta hambatan dalam pemasaran.
Kebijakan
mengenai larangan impor ini dapat diterapkan kepada produk-produk yang tidak
memenuhi ataupun melanggar dari persyaratan yang ada, misalnya saja syarat
untuk tidak mencemari lingkungan. Sehingga semua barang yang masuk ke dalam
negara tersebut harus dipastikan jika tidak memiliki kandungan bahan-bahan yang
berbahaya entah bagi manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan sekitar. Selain
itu barang-barang tersebut juga tidak diperbolehkan jika didapatkan dengan cara
yang tidak sah atau ilegal.
6. Pembayaran Antar Negara Cukup
Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar
Pada
proses perdagangan internasional, biasanya negara-negara yang melakukan impor
akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran dari produk yang diimpor. Bila
proses pembayaran tersebut dilakukan secara tunai maka tentu saja negara
pengimpor akan kesulitan serta memiliki resiko yang cukup tinggi,
misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara
yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih
memilih cara kliring internasional ataupun telegraphic transfer atau L/C.
7. Adanya Organisasi-Organisasi
Ekonomi Daerah
Hambatan
lainnya yaitu dengan adanya organisasi organisasi ekonomi yang berada di
daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik berskala internasional ataupun
regional tentunya memiliki keuntungan serta kelemahannya masing-masing yang
dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang masuk dan terdaftar sebagai
anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan mendapat sebuah keuntungan
tertentu. Namun berbeda kondisinya dari negara-negara lainnya di luar dari
keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi membayar tarif pajak yang
lebih tinggi dibandingkan lainnya.
8. Penerapan Subsidi
Subsidi
merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa bantuan atau
stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen di dalam negeri.Dengan adanya
kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat melindungi produsen yang ada di
dalam negeri agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan
ini tentu saja membuat harga produk dari dalam negeri jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena kondisi inilah, peluang
masuk dari barang-barang impor melalui proses perdagangan internasional menjadi
terhambat bahkan tidak dapat terjadi. Contohnya saja, ketika terjadi penerapan
subsidi pada industri pupuk.
9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak
Terjamin
Kondisi
suatu negara akan sangat berpengaruh pada perdagangan internasional. Bila
kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil dan tidak terjamin, seperti
terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, dan sejenisnya maka tentu saja
akan membuat negara-negara lainnya merasa takut jika melakukan perdagangan
dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk
beralih ke negara dengan keamanan yang lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan
yang baik, maka tentu saja akan membuat transaksi perdagangan semakin
meningkat.
10. Kualitas Barang Yang Diperjual
Belikan Buruk
Kualitas
sebuah barang juga tentu akan menentukan kesuksesan dari perdagangan
internasional. Jika produk yang diperjual belikan memiliki kualitas yang cukup
buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing dengan produk lainnya dengan
kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan internasional ini berkaitan
dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk sebuah negara dalam mengupayakan
agar kualitas tenaga kerja di dalam negara dapat meningkat, sehingga nantinya
tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya dengan kualitas yang terbaik.
Sehingga produk yang ada di dalam negerti dapat bersaing di kancah internasional.
11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap
Negara
Setiap
negara tentu ingin agar dapat melindungi hasil dari produksi negaranya sendiri.
Tidak ada negara yang menginginkan jika produk-produknya tersaingi dengan produk
lainnya yang berasal dari luar negeri. Untuk itu tentunya setiap negara
memiliki kebijakan tersendiri agar dapat melindungi barang-barang yang
diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor.
Bila
pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yang tinggi maka tentunya
barang impor akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga
dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan membuat masyarakat jadi kurang
tertarik membeli barang-barang impor. Secara tidak langsung, hal ini tentunya
akan menjadi penghambat negara lainnya yang ingin melakukan perdagangan.
12. Nilai Tukar Mata Uang Yang
Terus Berubah-Ubah
Hambatan lainnya pada perdagangan internasional adalah nilai tukar mata
uang yang terus menerus berubah setiap saat. Ketidakstabilan dari nilai tukar
mata uang ini tentu saja membuat pedagang internasional mengalami kesulitan
dalam menentukan harga dari produk yang diperjual belikan. Tidak hanya pihak
pengimpor saja yang mengalami kesulitan, kesulitan ini juga dirasakan oleh
pihak pengekspor dikarenakan membuat proses permintaan dan penawaran barang
menjadi lebih rumit.
SOURCE:
https://www.maxmanroe.com/pengertian-perdagangan-internasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar