Selasa, 01 Mei 2018

PEMBANGUAN BEBERAPA SEKTOR

1.      A. SEKTOR INDUSTRI

Industri mempunyai dua arti, yang pertama dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis Industri mempunyai dua arti, yang pertama dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Kedua, industri dapat pula merujuk kesuatu sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
Kelebihan:
1.    Akan memunculkan potensi yang dimiliki tiap-tiap daerah
2.    Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan
3.    Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastuktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas 
4.    Memperluas lapangan kerja
5.    Meningkatkan pendapatan daerah yang berujung pula pada meningkatnya pendapatan nasional

Kekurangan:
1.                  Dapat mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam
Kalahnya investor domestic dengan investor asing


B. SEKTOR PERTANIAN

Pengertian pertanian dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya penghasil tanaman pangan padahal kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan tanaman maupun hewan ternak demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Kelebihan:
1.    Terciptanya kestabilan ekonomi Indonesia dengan adanya REPELITA
2.    Berkembangnya kemampuan petani dalam hal pengolahan lahan maupun produksi bahan pangan menjadi lebih modern
3.    Terjadinya peningkatan produksi hasil pertanian yang menjadikan Indonesia berhasil bangkit dari masalah kebutuhan pangan dengan menciptakan swasembada pangan
4.    Terciptanya kualitas sumber daya manusia yang lebih kompeten dan menghasilkan
Kekurangan:

1.    Timbulnya kesulitan untuk mengatasi dampak dari kemajuan pengolahan tanaman yang lebih modern
2.    Petani menjadi tertinggal kerena kurangnya penyuluhan pertaniankepada para petani
Terjadi keterbelakangan subsektor selain pangan dikarenakan pemerintah


C. SEKTOR JASA
Kelebihan: Dapat meraih keuntungan tinggi dengan frekuensi aktivitas yang lebih sering

Kekurangan: Pada pasar persaingan sempurna, tiap orang akan berkompetisi untuk menurunkan harga serendah mungkin, hal ini karena elastisitas permintaan yang tinggi, atau saat harga berubah sedikit maka permintaan akan berubah drastic


1.    Menurut tanggapan saya mengenai “ pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan tidak akan menghiraukan kelestarian lingkungan”, saya kurang sutuju dengan adanya pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan tidak menghiraukan kelestarian lingkungan, jika kita terus menerus mengejar pertumbuhan tanpa melihat apa dampak yang disebabkannya maka hal tersebut tidak boleh dilakukan saat ini. Lingkungan atau alam adalah factor yang penting juga karena alam merupakan salah satu factor produksi yang nantinya akan mempengaruhi atau mempercepat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Jika alam tersebut rusak akibat pembangunan maka salah satu factor yang mempercepat pertumbuhan yaitu produksi nasional yang akan menambah pendapatan nasional akan hilang karena sumber daya alam merupakan factor penting yang mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu negara tersebut.


1.    Faktor-faktor Pendorong Industrialisasi

1.      KONDISI DAN STRUKTUR AWAL EKONOMI DALAM NEGERI
         Suatu Negara yang pada awal pembangunan ekonomi atau industrialisasinya sudah memiliki industri-industri primer atau hulu seperti besi dan baja, semen, petrokimia, dan industri-industri tengah(Antara hulu dan hilir), seperti industri barang modal(mesin) dan alat-alat produksi yang relatif kuatakan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat dibandingkan Negara yang hanya memiliki industri-industri hilir atau ringan.
2.      BESARNYA PASAR DALAM NEGERI YANG DITENTUKAN OLEH KOMBINASI ANTARA JUMLAH POPULASI DAN TINGKAT PN RIIL PER KAPITA
         Pasar dalam negeri yang besar, seperti Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang merupakan salah satu faktor perangsang bagi pertumbuhan kegiatan-kegaiatan ekonomi, termasuk industri, karena pasar yang besar menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi(dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lainnya mendukung). Jika pasar domestic kecil, maka ekspor merupakan alternatif satu” nya untuk mencapai produksi optimal.
3.      CIRI INDUSTRIALISASI
         Yang dimaksud disini adalah antara lain cara pelaksanaan industrialisasi, seperti misalnya tahapan dari dari implementasi, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan sektor industri, dan insentif yang diberikan, termasuk insentif kepada investor.
4.      KEBERADAAN SDA
         Ada kecenderungan bahwa Negara-negara yang kaya SDA, tingkat diversifikasi dan laju pertumbuhan ekonominya relatif lebih rendah, dan Negara tersebut cenderung tidak atau terlembat melakukan industrialisasi atau prosesnya berjalan relatif lebih lambat dibandingkan Negara-negara yang miskin SDA.
5.      KEBIJAKAN STRATEGI PEMERINTAH
         Pola industrialisasi di Negara yang menerapkan kebijakan subtitusi impor dan kebijakan perdagangan luar negeri yang protektif(seperti Indonesia terutama selama pemerintahan Orde Baru hingga krisis terjadi) berbeda dengan di Negara yang menerapkan kebijakan promosi ekspor dalam mendukung industri nya.


4. KEMITRAAN, KEAGENAN, WARALABA, SUBKONTRAK
Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan usaha oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan



Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bilamana dua pihak bersepakat membuat perjanjian dimana salah satu pihak yang dinamakan “pemilik” (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi agentnya mengenai kewenangan yang direncanakan kepadanya


Waralaba ialah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis (franchise) dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.


Subkontrak adalah pengaturan di mana kontrak bisnis satu pihak sebagian atau seluruh bagiannya dikontrakkan lagi ke pihak lain. Bisnis seringkali mensubkontrakkan jika mereka kurang memiliki keahlian atau sumber daya untuk menyelesaikan sebuah proyek.









Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Sebuah Pengantar, Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2018.


Selasa, 24 April 2018

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL
  1. Menurut saya dalam era globalisasi ini teori perdagangan internasional masih bisa atau dapat diterapkan karena jika mengacu pada teori perdagangan internasional, ada 5 teori yang diungkapkan para ahli yang berbeda. Saya akan mengambil contoh teori perdagangan internasional menurut Adam Smith yang menurut saya paling terkenal diantara ke lima teori perdagangan internasional. . Teori yang dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan keuntungan yang didapatkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain.  Contoh sederhananya ialah, Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang lebih murah di bandingkan dengan Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki keunggulan dalam memproduksi Televisi dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua negara memiliki keunggulan mutlak terhadap dua komoditas yang berbeda. Artinya bahwa antara indonesia dan Belanda dapat melakukan perdagangan internasional melalui dua komoditas tadi. Belanda menjual TV kepada kita,sebaliknya kita menjual Kain kepada Belanda. Jika suatu negara tidak menerapkan era “globalisasi” atau suatu negara tersebut tertutup terhadap perubahan dunia luar, dan tidak mau berinteraksi dengan negara lain maka teori perdagangan internasional ini tidak bisa diterapkan di negara tersebut

2.      Alasan mengapa mata uang Amerika Serikat (USD) hingga saat ini menjadi ukuran/standar pembayaran internasional adalah bedasarkan sejarah bahwa akhir perang dunia ke-2, negara-negara Eropa dan dunia mengalami kehancuran ekonomi. Mereka jatuh miskin bahkan tidak berdaya sekalipun untuk membangun negaranya kembali. Di tengah kondisi seperti itu, Amerika Serikat yang tidak ikut jatuh miskin memutuskan untuk membantu negara-negara tersebut dalam bentuk memberikan hutang atau pinjaman. Pinjaman tersebut dalam bentuk mata uang dolar. Dan sebagai jaminannya, negara-negara yang mau hutang harus menyerahkan emas kepada Amerika Serikat. Dengan begitu otomatis Amerika hampir menguasai emas seluruh dunia. Jadilah dolar yang disokong emas dan dolar pula lah yang saat itu dipercaya sebagai mata uang. Namun perekonomian US makin meningkat, dolar pun ikut menguat. Negara-negara yang dulu meminjam uang pun sudah bisa membangun dan memulihkan negaranya. Bahkan sudah bisa mencetak mata uangnya sendiri-sendiri. Tapi, tetap saja mereka sudah begitu biasa dan percaya kepada dolar. Bahkan cadangan devisa tiap negara pun paling banyak dalam bentuk dolar. Nah saat itulah dolar sudah menjadi mata uang internasional yang dipakai seluruh dunia. Jika kita berkaca terhadap sejarah maka negara eropa yang mata uangnya Euro juga mengalami krisis dan mengalami kehancuran ekonomi jadi menurut saya mata uang Euro tidak bisa menggantikan (USD)  sebagai mata uang internasional
3.      Menurut saya prospek Rupiah menjadi mendunia atau menjadi mata uang internasional mungkin terjadi tetapi kemungkinannya sangat kecil karena ada beberapa syarat untuk menjadi mata uang internasional. Syarat tersebut adalah jumlah uang yang banyak karena akan dipakai di seluruh dunia. Kemudian pada poin berikutnya harus juga bisa menjaga kepercayaan dunia pada uang tersebut. Dengan menimbang syarat ini, tentu pemilik mata uang internasional haruslah negara yang kuat. Tidak hanya kuat ekonomi tapi juga kuat secara keaman politik negaranya. Jika negara Indonesia bisa memehuni syarat-syarat tersebut bukan mustahil bahwa mata uang Rupiah bisa menjadi mata uang internasional
4.      Jika cadangan devisa suatu negara semakin banyak maka yang akan dilakukan oleh negara tersebut menurut saya adalah devisa tersebut akan digunakan untuk membayar sejumlah hutang dan juga bunga yang dibebankan kepada suatu Negara, dan juga devisa tersebut dapat digunakan untuk Segala macam bentuk kegiatan kenegaraan resmi yang diadakan di luar negeri. Tetapi yang menurut saya paling penting jika cadangan devisa semakin banyak maka cadangan devisa tersebut harus digunakan untuk menggerakan roda perekonomian dalam negeri dan luar negeri. Karena Devisa merupakan salah satu faktor penting yang dapat menggerakkan roda ekonomi suatu negara.


Daftar pustaka:
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Sebuah Pengantar, Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2018.





Jumat, 13 April 2018

Pengangguran dan Perdagangan Internasional

PENGANGGURAN dan PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.      Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.


Menurut Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran didefinisikan sebagai berikut:
1.   mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2.   mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru;
3.   mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
4.   mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

2.      Ciri-Ciri Pengangguran
Pengangguran seringkali menjadi suatu masalah bagi negara, terutama dalam aspek perekonomian. Hal ini disebabkan karena dengan adanya angka pengangguran yang tinggi, maka produktivitas dan pendapatan masyarakat atau negara akan berkurang.
Kondisi tersebut nantinya akan memicu timbulnya masalah-masalah sosial lainnya, seperti kemiskinan, berbagai contoh ketimpangan sosial, dan lain sebagainya hingga dapat pula memicu adanya bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang benar dan pasti dari pemerintah untuk mencegah semakin tingginya angka pengangguran suatu negara. Lalu apa saja ciri-ciri pengangguran dalam kehidupan masyarakat atau kehidupan suatu negara secara umum, berikut beberapa ciri-ciri pengangguran:
1.      Tidak Memiliki Pekerjaan
Ciri yang paling jelas dari seorang pengangguran adalah mereka tidak memiliki pekerjaan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengertian dari pengangguran sendiri  merupakan istilah yang ditujukan pada mereka yang tidak memiliki pekerjaan, yang mana tidak memiliki pekerjaan dapat berarti beberapa hal, seperti:
·         Mereka sedang mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka sehingga saat itu mereka tidak bekerja atau tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka sedang mempersiapkan suatu usaha untuk diri mereka sendiri maupun usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak, sehingga saat itu mereka juga tidak memiliki pekerjaan.
·         Mereka tidak mencari pekerjaan sama sekali karena di picu adanya rasa putus asa setelah mengalami beberapa kegagalan dalam seleksi pekerjaan.
Selain itu, pengangguran juga dapat berarti mereka telah memiliki pekerjaan, hanya saja belum mulai bekerja.
2.      Tidak Memiliki Penghasilan
Karena pengangguran identik dengan tidak memiliki pekerjaan, maka ciri pengangguran selanjutnya adalah mereka tidak memiliki penghasilan. Karena penghasilan didapatkan dari suatu pekerjaan yang dilakukan, bukan meminta. Kondisi inilah yang sering menyebabkan munculnya tindakan kriminal karena adanya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak ada penghasilan yang dihasilkan yang disebabkan oleh mereka tidak memiliki pekerjaan.
3.      Melekat dengan Tindakan Kriminal
Seperti yang disebutkan di ciri-ciri sebelumnya, pengangguran juga identik atau melekat dengan adanya tindakan kriminal. Kondisi ini di picu karena tidak adanya kesempatan kerja bagi mereka, atau tidak ada kemauan untuk mencari pekerjaan, sehingga mereka memiliki jalan pintas seperti melakukan tindakan-tindakan kriminal.
Tindakan-tindakan kriminal yang sering muncul dalam masyarakat karena pengangguran adalah tindakan pencurian, perampokan, pencopetan, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut juga disebabkan karena kebutuhan sehari-sehari yang semakin naik namun tidak adanya penghasilan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4.      Tidak dapat Mencukupi Kebutuhannya
Ciri pengangguran yang selanjutnya adalah tidak dapat mencukupi kebutuhannya, hal ini di picu karena tidak adanya pekerjaan serta penghasilan yang didapatkan. Oleh sebab itu, seorang pengangguran biasanya tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan cenderung masih bergantung pada orang tua atau orang-orang disekitarnya.

3.      perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

4.      HAMBATAN yang SERING MUNCUL dalam PERDAGANGAN INTERNASIONAL:
1. Perbedaan Mata Uang Negara
Salah satu hal yang menjadi penghambat dari perdagangan internasional adalah perbedaan dari mata uang negara. Seperti yang anda ketahui, mata uang di masing-masing negara tentu berbeda satu sama lainnya. Negara yang melakukan eskpor, tentu saja akan meminta negara pengimpor untuk bisa membayar dengan menggunakan mata uang yang berlaku di negara pengekspor. Pembayaran ini tentu berkaitan dengan nilai uang tersebut. Padahal jelas-jelas nilai mata uang di setiap negara berbeda.  
Jika mata uang dari negara pengeskpor lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang dari negara pengimpor, maka tentu saja akan menambah biaya pengeluaran untuk negara pengimpor. Sehingga dibutuhkan penetapan mata uang yang digunakan sebagai standar internasional agar kedua pihak negara yang melakukan perdagangan bisa saling menguntungkan dan tentunya mempermudah proses perdagangan.
2. Kebijakan Ekonomi Suatu Negara
Sama hal nya dengan nilai mata uang, setiap negara juga memiliki sistem kebijakan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Namun terkadang penerapan kebijakan ini sangat mempengaruhi perdagangan internasional sehingga dapat menghambat proses perdagangan yang berjalan. Misalnya saja penetapan kebijakan mengenai pembatasan jumlah barang yang diimpor. Karena kebijakan ini, tentu saja Negara yang  memiliki kebijakan tersebut akan membuat negara pengekspor menjadi kehilangan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan. Apalagi ditambah dengan biaya pajak eskpor impor yang tinggi, proses perijinan yang sulit tentu saja bisa membuat proses perdagangan internasional menjadi terhambat.
3. Sumber Daya Yang Rendah
Kualitas dari sumber daya di sebuah negara tentu saja akan mempengaruhi proses perdagangan internasional. Jika kualitas dari sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki sebuah negara cukup rendah, maka tentu saja akan menghambat proses perdagangan internasional. Mengapa? hal ini karena kualitas produk yang dihasilkan negara tersebut akan mengalami kesulitan bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh negara lainnya yang memiliki kualitas tinggi. Karena kondisi tersebut lah tentu saja bisa menjadi penghambat bagi negara yang mengimpor untuk melakukan perdagangan internasional.  
4. Kebijakan Tarif Yang Ditetapkan
Penerapan dari kebijakan tarif yang ditetapkan sebuah negara juga dapat menjadi penghambat dari perdagangan internasional. Tujuan dari penerapan kebijakan tarif ini untuk bisa membatasi masuknya barang-barang yang diimpor langsung dari luar negeri. Dengan adanya kebijakan ini, maka setiap barang yang masuk ke dalam sebuah negara tentunya akan dikenai pajak. Sehingga dengan adanya peraturan tersebut, produk-produk yang dihasilkan di dalam negara tidak akan kalah bersaing dengan barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
Dengan adanya pajak tersebut tentu saja membuat barang-barang impor memiliki harga yang lebih mahal. Semakin besar nilai pajak barang tersebut maka tentunya akan mmebuat pemasukan negara semakin bertambah. Sehingga konsumen akan lebih membeli produk-produk yang dihasilkan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.
5. Kebijakan Non Tarif
Kebijakan non tarif merupakan peraturan di dalam sebuah perdagangan kecuali pajak yang masuk dapat menyebabkan perubahan nilai serta membuat menafaat dari perdagangan internasional menjadi berkurang. Contoh dari kebijakan non tarif ini dapat berupa pembatas jumlah barang yang diimpor, larangan impor, pengaturan teknis pada barang impor, serta hambatan dalam pemasaran.  
Kebijakan mengenai larangan impor ini dapat diterapkan kepada produk-produk yang tidak memenuhi ataupun melanggar dari persyaratan yang ada, misalnya saja syarat untuk tidak mencemari lingkungan. Sehingga semua barang yang masuk ke dalam negara tersebut harus dipastikan jika tidak memiliki kandungan bahan-bahan yang berbahaya entah bagi manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan sekitar. Selain itu barang-barang tersebut juga tidak diperbolehkan jika didapatkan dengan cara yang tidak sah atau ilegal.
6. Pembayaran Antar Negara Cukup Sulit Dan Memiliki Resiko Yang Besar
Pada proses perdagangan internasional, biasanya negara-negara yang melakukan impor akan mengalami kesulitan mengenai pembayaran dari produk yang diimpor. Bila proses pembayaran tersebut dilakukan secara tunai maka tentu saja negara pengimpor akan kesulitan  serta memiliki resiko yang cukup tinggi, misalnya saja jika terjadi perampokan. Oleh sebab itu biasanya negara-negara yang mengeskpor tidak akan menerima pembayaran dalam bentuk tunai, namun lebih memilih cara kliring internasional ataupun  telegraphic transfer atau L/C.  
7. Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Daerah
Hambatan lainnya yaitu dengan adanya organisasi organisasi ekonomi yang berada di daerah. Kehadiran organisasi perdagangan baik berskala internasional ataupun regional tentunya memiliki keuntungan serta kelemahannya masing-masing yang dapat menimbulkan hambatan. Negara-negara yang masuk dan terdaftar sebagai anggota dari organisasi tersebut tentu saja akan mendapat sebuah keuntungan tertentu. Namun berbeda kondisinya dari negara-negara lainnya di luar dari keanggotaan organisasi tersebut karena bisa jadi membayar tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan lainnya.  
8. Penerapan Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa bantuan atau stimulus yang diberikan kepada produsen-produsen di dalam negeri.Dengan adanya kebijakan ini maka tentu saja diharapkan dapat melindungi produsen yang ada di dalam negeri agar usahanya semakin berkembang. Selain itu, penerapan kebijakan ini tentu saja membuat harga produk dari dalam negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga produk yang diimpor. Karena kondisi inilah, peluang masuk dari barang-barang impor melalui proses perdagangan internasional menjadi terhambat bahkan tidak dapat terjadi. Contohnya saja, ketika terjadi penerapan subsidi pada industri pupuk.
9. Keamanan Suatu Negara Yang Tidak Terjamin
Kondisi suatu negara akan sangat berpengaruh pada perdagangan internasional. Bila kondisi keamanan di sebuah negara tidak stabil dan tidak terjamin, seperti terjadinya peperangan, kerusuhan, pemberontakan, dan sejenisnya maka tentu saja akan membuat negara-negara lainnya merasa takut jika melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Karena kondisi ini lah membuat mereka lebih baik untuk beralih ke negara dengan keamanan yang lebih terjamin. Dengan kondisi keamanan yang baik, maka tentu saja akan membuat transaksi perdagangan semakin meningkat.  
10. Kualitas Barang Yang Diperjual Belikan Buruk

Kualitas sebuah barang juga tentu akan menentukan kesuksesan dari perdagangan internasional. Jika produk yang diperjual belikan memiliki kualitas yang cukup buruk, tentunya akan kalah jika harus bersaing dengan produk lainnya dengan kualitas yang cukup baik. Hambatan perdagangan internasional ini berkaitan dengan rendahnya sumber daya manusia di sebuah negara, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk itu penting untuk sebuah negara dalam mengupayakan agar kualitas tenaga kerja di dalam negara dapat meningkat, sehingga nantinya tidak kalah bersaing dengan produk-produk lainnya dengan kualitas yang terbaik. Sehingga produk yang ada di dalam negerti dapat bersaing di kancah internasional.
11. Kebijaksanaan Impor Di Setiap Negara
Setiap negara tentu ingin agar dapat melindungi hasil dari produksi negaranya sendiri. Tidak ada negara yang menginginkan jika produk-produknya tersaingi dengan produk lainnya yang berasal dari luar negeri. Untuk itu tentunya setiap negara memiliki kebijakan tersendiri agar dapat melindungi barang-barang yang diproduksi dari dalam negeri, termasuk kebijakan mengenai tarif impor.
Bila pemerintah negara tersebut memberlakukan tarif impor yang tinggi maka tentunya barang impor akan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan harga dari produk dalam negeri, sehingga hal ini akan membuat masyarakat jadi kurang tertarik membeli barang-barang impor. Secara tidak langsung, hal ini tentunya akan menjadi penghambat negara lainnya yang ingin melakukan perdagangan.
12. Nilai Tukar Mata Uang Yang Terus Berubah-Ubah
Hambatan lainnya pada perdagangan internasional adalah nilai tukar mata uang yang terus menerus berubah setiap saat. Ketidakstabilan dari nilai tukar mata uang ini tentu saja membuat pedagang internasional mengalami kesulitan dalam menentukan harga dari produk yang diperjual belikan. Tidak hanya pihak pengimpor saja yang mengalami kesulitan, kesulitan ini juga dirasakan oleh pihak pengekspor dikarenakan membuat proses permintaan dan penawaran barang menjadi lebih rumit.




SOURCE:
https://www.maxmanroe.com/pengertian-perdagangan-internasional.html 

Kamis, 05 April 2018

Pertumbuhan Ekonomi

PERTUMBUHAN EKONOMI
1.                  Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Pendapat mengenai definisi pertumbuhan ekonomi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a.    Menurut pandangan para ekonom klasik (Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan John Stuart Mill), maupun para ekonom neoklasik (Robert Sollow dan Trevor Swan), pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu 
·                                             jumlah penduduk, 
·                                             jumlah stok barang modal, 
·                                             luas tanah dan kekayaan alam, dan 
·                                             tingkat teknologi yang digunakan. 

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya

b.    Prof. Simon Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan.

c.    M. P. Todaro mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses yang mantap dimana kapasitas produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasional yang semakin besar.

d.    Menurut Budiono (1994), pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri), bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Atau dengan kata lain bersifat self generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri menghasilkan suatu kekuatan atau momentum bagi kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam periode-periode selanjutnya

e.    Sadono Sukirno berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga untuk mengetahuinya harus diadakan perbandingan pendapatan naional dari tahun ke tahun, yang dikenal dengan laju pertumbuhan ekonomi 
2.         Pendapatan nasional merupakan salah satu tolak ukur kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sebuah negara. Meskipun tidak selalu menggambarkan keadaan yang sebenarnya, akan tetapi negara yang memiliki pendapatan nasional tinggi biasanya ditinggali oleh masyarakat yang makmur.
Istilah pendapatan nasional merujuk kepada pendapatan yang diterima oleh pelaku ekonomi yang ada dalam suatu negara dalam satu periode ekonomi tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu melalui metode produksi, metode konsumsi dan metode pendapatan.

FAKTOR FAKTOR yang MEMPENGARUHI PENDAPATAN NASIONAL
Kualitas Sumber Daya Manusia
Negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi tentu akan memiliki pendapatan nasional yang tinggi pula. Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi. Walaupun Jepangtidak memiliki banyak potensi sumber daya alam jika dibandingkan dengan Indonesia, tetapi karena kualitas SDM-nya tinggi maka Jepang mampu menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi pula sehingga tergolong sebagai negara maju.

Ciri-ciri SDM yang memiliki kualitas tinggi adalah:
1) memiliki bekal ilmu pengetahuan yang tinggi;
2) memiliki etos kerja yang baik (rajin, disiplin, jujur, tepat waktu, dan lainlain);
3) memiliki tingkat keterampilan yang baik;
4) menguasai teknologi dan informasi (seperti teknologi komputer, internet, dan bioteknologi).
5) menyukai tantangan dan perubahan.

Jika dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi besar kecilnya pendapatan nasional, faktor kualitas SDM memiliki peranan yang paling besar dalam menentukan besar kecilnya pendapatan nasional. Karena, jika kualitas SDM baik maka dapat dipastikan pengelolaan dan pengendalian faktor-faktor lain untuk mencapai kemakmuran dapat terlaksana dengan baik.


Potensi Sumber Daya Alam
Negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah jika dikelola dengan baik akan menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi. Seperti halnya Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam tentu akan memiliki pendapatan nasional yang tinggi, seandainya potensi sumber daya alam dikelola dengan baik dan bertanggung jawab.


Jumlah Modal yang Digunakan
Jika suatu negara memiliki modal yang cukup untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia, tentu pendapatan nasional negara tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika suatu negara kekurangan modal maka pendapatan nasional negara tersebut tidak optimal. Pada umumnya, jika suatu negara kekurangan modal (baik modal barang seperti mesin, maupun modal uang) maka negara tersebut akan mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya, biasanya dalam bentuk pendirian perusahaan-perusahaan. Akan tetapi, jika suatu negara memiliki banyak modal (terutama negaranegara maju) maka negara tersebut akan menanamkan sebagian modalnya ke negara lain yang diinginkannya.

Negara yang dijadikan tujuan penanaman modal oleh investor asing umumnya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1) mempunyai SDA (Sumber Daya Alam) yang memadai;
2) keamanan dalam negeri terjamin;
3) memiliki undang-undang ketenagakerjaan yang kondusif;
4) lebih disukai yang memiliki tenaga kerja dengan upah yang murah;
5) memiliki pemerintahan yang baik dan kuat (stabil);
6) penegakan hukum berjalan lancar; dan
7) birokrasi yang tidak bertele-tele dalam penanaman modal asing.


Tingkat Teknologi yang Digunakan
Dengan teknologi sederhana, jumlah barang dan jasa yang dihasilkan relatif lebih sedikit. Akan tetapi dengan teknologi modern, jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tentu lebih banyak. Dengan demikian, penggunaan teknologi yang lebih modern akan meningkatkan perolehan pendapatan nasional.


Stabilitas Keamanan
Stabilitas keamanan yang buruk akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan nasional suatu negara. Misalnya, jika sering terjadi kerusuhan, demonstrasi disertai kekerasan, peledakan bom, terorisme, perang antar suku, dan gerakan separatis, akan mengakibatkan berkurangnya pencapaian pendapatan nasional. Sebaliknya, jika stabilitas keamanan baik tentu akan mendorong kegiatan perekonomian sehingga jumlah pendapatan nasional akan meningkat.


Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan nasional. Jika suatu negara memiliki pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan berkualitas maka pemerintah negara tersebut pasti akan membuat kebijakan-kebijakan yang tepat, baik kebijakan di bidang politik maupun ekonomi. Kebijakan-kebijakan yang tepat dan disertai pelaksanaan yang bertanggung jawab tentu akan berpengaruh pada naiknya pendapatan nasional.


Keadaan Geografis dan Geologis
Suatu negara dengan letak geografis dan geologis tertentu, berisiko mengalami bencana alam yang berulang setiap tahunnya. Bencana alam seperti gempa bumi, topan, dan banjir, yang terjadi berulang-ulang akan merusak sarana dan prasarana yang ada. Kerusakan tersebut tentu berdampak pada berkurangnya pencapaian pendapatan nasional. Sebaliknya, negara yang tidak pernah (jarang) tertimpa bencana alam, tidak akan mengalami kerusakan-kerusakan yang berakibat pada berkurangnya pendapatan nasional.


Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Seperti kita ketahui, berdasarkan pendekatan pengeluaran khusus, untuk pe rekonomian tertutup sederhana, yaitu perekonomian yang belum melibatkan hubungan dengan luar negeri (ekspor dan impor) dan belum melibatkan kegiatan pemerintah, pendapatan nasional hanya terdiri dari konsumsi (C) dan tabungan (S).

3.      Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat. Dalam dunia nyata, amat sulit untuk mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu. Kesulitan itu muncul bukan saja karena jenis barang dan jasa yang dihasilkan sangat beragam, tatapi satuan ukurannya pun berbeda. Menurut saya, negara dapat dikatakan makmur dan juga rakyatnya pun dapat dijamin kesejahteraan jika memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi alasannya adalah karena tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi peningakatan kesejahteraan, kesempatan kerja, produktivitas dan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya.



 SOURCE:
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Sebuah Pengantar, Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2018.